Tulisan ini dibuat saat ini, detik ini. Tulisan ini bukanlah draft. Tulisan ini adalah apa yang dirasakan sekarang. Maaf kalo pada akhirnya saya curhat di blog ini.
Ceritanya saya tadi pagi dari rumah sudah pusing, semacam kleyengan dan agak sakit. Karena saya sabtu dan minggu ini berada di rumah, jadi saya berangkat ke kampus hari ini dari rumah. Sepanjang jalan saya pusing. Saya mencoba menahannya. Jalan menuju kampus terasa sangat jauh. Di kampus, sakit saya semakin menjadi. Teman lain presentasi dan saya mendengarkan dengan seksama hanya untuk mengajukan pertanyaan. Kepala saya terasa berat. Saya butuh rebahan. Saya butuh istirahat sebentar.
Kemudian sayapun menuju asrama. Setelah sampai, saya merasa sangat pusing. Saya rebahan sebentar di kasur di kamar saya dan kemudian perlahan sakit kepala saya menghilang. Entahlah, padahal saya belum tidur. Mungkin saya sudah merasa sangat nyaman di asrama ini. Setelah lebih dari 9 bulan saya berada di sini, akhirnya muncul jualah perasaan senang dan nyaman di sini.
Setelah agak reda, namun kleyengan itu masih ada, saya menuju kamar sebelah untuk berbincang dengan teman. Melihat kondisi saya yang tidak terlalu baik itu, seketika itulah muncul perkataan yang membuat saya merasa tertampar "Mba intan kenapa? Ooh belum tidur ya siang ini. Maksudnya belum tidur seharian ini?". Wallohi perkataan tersebut menyakiti hati saya. Ya Alloh, kepala saya masih terasa sakit sedikit, mata saya masih beler, badan saya belum sembuh benar, saya masih capai habis kuliah, dan kemudian saya harus mendengar perkataan yang menyakitkan hati tersebut. Rasanya jleb sekali. Sayapun keluar dari kamar tersebut dan menangis diam-diam di kamar saya.
Memang itu berasal dari kesalahan saya sendiri. Semenjak saya menginjak semester 7, mata kuliah mulai berkurang dan lebih banyak waktu longgar. Membuat saya lebih sering berada di asrama. Terkait dengan banyaknya target yang harus saya selesaikan di tahun 2013, yaitu lulus kuliah, menjadi sarjana, lulus tes mubaleghot, dan menjadi guru serta istri, insya Alloh aamiiin. Saya butuh konsentrasi untuk mencapai semua target saya. Ada kalanya saya mempersiapkan pencapaian target-target tersebut dan ada kalanya saya butuh istirahat. Ada kalanya saya menyalin hadist, ada kalanya saya membaca untuk menentukan judul skripsi dan ada kalanya saya menonton film dan tidur.
Saya adalah orang yang moody, bergerak pada saat terdesak, "the power of kepepet", dan saya bertindak ketika saya merasa hal itu mendesak. Jadi saya kebanyakan santai, nonton film dan tidur. Habis ngaji subuh saya lanjutkan dengan tidur atau nyalin hadis. Jika tidur saya bisa bangun pukul 09.00 atau 11.00 jika tidak ada kuliah. Semacam menjijikkan bagi seorang wanita. Semacam cewe ga punya aturan, kerjaannya tidur terus. Semacam enak banget ya jadi mba intan, kerjaannya nonton, tidur.
Jujur, siapa sih yang gak sakit telinga dan hatinya dikatain seperti itu? Apa karena saya yang terlalu sensitif, menganggap hal tersebut menyakitkan hati? Tapi menurut saya itu menyakitkan. Hampir semua penghuni asrama putri pernah berkata tersebut kepada saya. Bahkan ketua asrama pun yang notabene adalah laki-laki pernah mengatakan hal tersebut tentang saya.
Bolehkah saya memberi suatu pembelaan? Mba mba, mas. Di asrama ini saya ingin mencari ilmu akherot dan ilmu dunia di sini. Saya ingin jadi sarjana yang mubaleghot. Saya ingin akherot saya dapet, dunia saya dapet. Saya memiliki banyak fikiran dalam otak saya. Saya memiliki banyak beban dan tanggungan untuk diri saya sendiri. Saya tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk diri saya sendiri. Saya tahu kapan saya berjalan, kapan saya berhenti dan kapan saya melanjutkan dan selesaikan. Saya tahu batas kemampuan otak dan fisik saya. Saya tahu kapan badan saya menyuruh untuk "Stop Intan! Tarik nafas sejenak" atau "Intan, jangan terlalu banyak bermalas-malasan. Ayo jalan!".
Apakah saya salah jika saya berhenti untuk memberi tubuh ini istirahat? Apakah saya salah jika saya melanjutkan saat saya merasa harus bergerak? Tenang, saya faham waktunya. Saya tahu kok. Saya bisa atur waktunya. Tenang ini tak akan keblabasan ketika saya istirahat sementara. Semua mimpi dan target saya niscaya tercapai semua tahun depan. Apakah kalian memedulikan hal ini? Apakah kalian mau disalahkan jika saya sakit karena lebih memedulikan omongan kalian kalo saya tuh kerjaannya tidur dan santai-santai?
"Mba intan, nggak kuliah?" Tolong ya adik-adikku tersayang, kalo saya ada kuliah sayapun tahu waktunya dan saya bisa berangkat sendiri tanpa perlu ditanyain oleh kalian. Kita punya urusan masing-masing kan. "Alhamdulillah mba intan udah bangun." Waktu itu saya bangun siang karena kuliah saya dimulai jam 11.30 dan sampai sore. Rasanya saya ingin mbanting benda apapun dekat saya ketika mendengar perkataan itu. Kita itu berbeda. Kita nggak sama dan sayapun nggak pengen sama kaya kalian. Tolong. Hidup saya di sini dulu tenang dan menyenangkan.
Setiap orang memiliki urusannya masing-masing. Urusan satu orang akan berbeda dengan urusan orang lainnya. Masalah seseorang tak akan pernah sama dengan masalah milik orang lain. Tolong, urusilah masalah kalian sendiri. Saya tak pernah ingin ikut campur masalah kalian. Karena saya percaya, kalian sudah besar dan sudah dapat berfikir. Dan saya percaya tidak semua orang suka kalau masalah mereka diikutcampuri oleh orang lain? Tolong, saya hanya butuh space ini. Tolong buat saya nyaman berada di sini. Tolong jangan menyamakan urusan kalian yang masih kuliah full dengan saya yang hanya 8 SKS.
Saya soliter, saya akui. Saya butuh kesendirian. Jika saya ingin sendiri, saya tidak mau berinteraksi dengan siapapun. Jika saya berada di kamar saja dan tidak berbaur dengan kalian, lalu kalian menjudge saya sedang tidur. Sebegitu hinakah saya? So lame.
Saya menganggap kalian semua disini adalah adik saya. Saya nggak bisa nyinyirin balik ke kalian karena kesakithatian saya kepada kalian. Saya nggak tega. Karena kalo sekali saya ngomong, itu bisa jadi sangat menyakitkan. Jadi saya menjaga perasaan kalian. So tolong, hargai saya balik bisa?
Saya gak mau sakit hati karena ucapan kalian. Padahal saya berusaha menjaga perasaan kalian, tapi kenyataannya kalian tidak. Kenapa kalian semua terlalu berani kepada saya? Apa karena saya orangnya slengekan jadi kalian bebas mengatakan apa saja dan tidak memedulikan tentang bagaimana saya nantinya? Saya juga manusia seperti kalian.
Saya juga kuliah, saya punya jadwal, saya punya kegiatan, saya punya target, saya banyak beban. Tapi apakah kalian mau tahu? Sementara jika yang hanya kalian pedulikan adalah ketika saya tidur dan menonton film di laptop. Karena berarti saya lebih sering wasting time untuk hal tersebut. Padahal di sisi lain saya mengerjakan sesuatu. Tapi saya yakin anda tak pernah consider about it.
Saya nggak pengen mendo'akan jelek pada kalian. Karena orang yang sakit hati/merasa teraniaya, do'anya tak ada penghalang antara dirinya dengan Alloh. Jadi pasti terkabul. Daripada saya do'a jelek saya memilih untuk mendo'akan semua target saya di tahun 2013 dapat terlaksana dengan lancar dan tanpa hambatan.
Apakah saya harus sakit dulu supaya ada alasan untuk saya tidur lebih lama? Apa saya harus menunjukkan sakit hati saya dulu agar kalian menyadari hal tersebut? Saya sudah lama tak menangis karena omongan orang lain. Setelah saya mulai bisa memilih mana perkataan yang baik dan mana perkataan yang menyakitkan. Saya mulai dapat memilah-milahnya setelah saya sudah tak mendengar lagi perkataan kakak-kakak kandung perempuan saya yang menyakitkan hati. Dan sekarang, karena saya sudah tak tahan lagi dan jauh dari orang tua apalagi ibu, saya lemah lagi sekarang.
Saya selalu mendengarkan perkataan ibu, "Intan jaga sikapmu ya. Jaga perilaku, omongan jangan sampai menyakiti perasaan orang lain". Tapi yang terjadi adalah orang lain yang meremehkan saya. Menyepelekan perasaan saya. Dan saya akan selalu pegang perkataan orang tua saya. Karena apa yang kita tanam itulah yang kita tuai.
Mungkin kejadian ini menimpa saya karena saya mungkin pernah menyakiti hati orang lain tanpa saya sadari. Saya khilaf sekarang. Saya mau jaga omongan dan perilaku saya jangan sampai ada orang lain yang sakit hati karena saya. Dan mulai berhati-hati dalam bercanda.
Saya sering melihat kok anak asrama lain yang tidur. Tapi karena mereka sehabis pulang kuliah dan waktu tidurnya tidak selama saya, jadi mereka pengecualian. "Kalo mba intan kan gak kuliah tapi tidurnya lama". Memangnya ada yang salah ya dengan hal tersebut. Apakah hal tersebut mengganggu kalian?
Mungkin yang dominan terlihat dari saya adalah kebo, tukang tidur dan nonton film. Tapi asal kalian tahu, saya tidak hanya melakukan kegiatan lahan tersebut. Sayapun melakukan hal lain yang bermakna bagi diri saya. Bermakna bagi diri saya loh ya, kalo menurut kalian itu tidak bermakna bagi kalian, ya itu masalah kalian. Bukan masalah saya.
Saya hanya bisa diam, karena saya begitu menyayangi kalian sebagai adik-adik baru saya. Keluarga baru saya. Saya gak pengen merusak tali silaturahim kita yang sudah hampir erat ini. Jangan sampai karena saya, rusak ini semua. Saya nggak mau hal itu terjadi. Saya bingung mau curhat sama siapa, saya tidak tahu menceritakan hal ini sama siapa di asrama. Soalnya hampir semua penghuni asrama putri menjudge saya demikian. Saya merasa sendiri. Tidak ada yang bersama saya. Saya sepi.
Saya hampir merasa "home" disini. Setelah akhirnya kejadian ini memutarbalikkan itu semua. Segala yang sudah berbeda tak akan pernah lagi menjadi sama. Maafkan semua salah saya dan perkataan serta tindakan saya yang pernah menyakiti hati kalian. Maaf saya tak akan menjadi intan/mba intan yang dulu lagi.
Saya akan terus menjaga tali silaturahim kita kok tenang saja. Saya akan selalu menjaga perasaan dan kerukunan kita bersama. Saya berjanji, adek-adekku sayang.
Dari hal ini yang bisa saya petik adalah, saya jangan terlalu banyak bermalas-malasan. Sehabis ngaji subuh akan saya manfaatkan untuk lari pagi. Karena badan dan pipi saya seakan melebar dengan indah. Atau kegiatan apapun yang mendukung skripsi dan pencapaian target-target saya tahun 2013. Semoga itu bukan hanya sekedar rencana dan wacana.
Ya Alloh ada saja cobaan untuk menyelesaikan skripsi dan jadi mubaleghot. Hamba memohon bimbingan-Mu ya Alloh. Berikan saya kesabaran dan kebarokahan dalam menjalani ini semua. Dan semoga saya sukses mencapai semua mimpi, harapan dan target saya. Aamiiin
Ceritanya saya tadi pagi dari rumah sudah pusing, semacam kleyengan dan agak sakit. Karena saya sabtu dan minggu ini berada di rumah, jadi saya berangkat ke kampus hari ini dari rumah. Sepanjang jalan saya pusing. Saya mencoba menahannya. Jalan menuju kampus terasa sangat jauh. Di kampus, sakit saya semakin menjadi. Teman lain presentasi dan saya mendengarkan dengan seksama hanya untuk mengajukan pertanyaan. Kepala saya terasa berat. Saya butuh rebahan. Saya butuh istirahat sebentar.
Kemudian sayapun menuju asrama. Setelah sampai, saya merasa sangat pusing. Saya rebahan sebentar di kasur di kamar saya dan kemudian perlahan sakit kepala saya menghilang. Entahlah, padahal saya belum tidur. Mungkin saya sudah merasa sangat nyaman di asrama ini. Setelah lebih dari 9 bulan saya berada di sini, akhirnya muncul jualah perasaan senang dan nyaman di sini.
Setelah agak reda, namun kleyengan itu masih ada, saya menuju kamar sebelah untuk berbincang dengan teman. Melihat kondisi saya yang tidak terlalu baik itu, seketika itulah muncul perkataan yang membuat saya merasa tertampar "Mba intan kenapa? Ooh belum tidur ya siang ini. Maksudnya belum tidur seharian ini?". Wallohi perkataan tersebut menyakiti hati saya. Ya Alloh, kepala saya masih terasa sakit sedikit, mata saya masih beler, badan saya belum sembuh benar, saya masih capai habis kuliah, dan kemudian saya harus mendengar perkataan yang menyakitkan hati tersebut. Rasanya jleb sekali. Sayapun keluar dari kamar tersebut dan menangis diam-diam di kamar saya.
Memang itu berasal dari kesalahan saya sendiri. Semenjak saya menginjak semester 7, mata kuliah mulai berkurang dan lebih banyak waktu longgar. Membuat saya lebih sering berada di asrama. Terkait dengan banyaknya target yang harus saya selesaikan di tahun 2013, yaitu lulus kuliah, menjadi sarjana, lulus tes mubaleghot, dan menjadi guru serta istri, insya Alloh aamiiin. Saya butuh konsentrasi untuk mencapai semua target saya. Ada kalanya saya mempersiapkan pencapaian target-target tersebut dan ada kalanya saya butuh istirahat. Ada kalanya saya menyalin hadist, ada kalanya saya membaca untuk menentukan judul skripsi dan ada kalanya saya menonton film dan tidur.
Saya adalah orang yang moody, bergerak pada saat terdesak, "the power of kepepet", dan saya bertindak ketika saya merasa hal itu mendesak. Jadi saya kebanyakan santai, nonton film dan tidur. Habis ngaji subuh saya lanjutkan dengan tidur atau nyalin hadis. Jika tidur saya bisa bangun pukul 09.00 atau 11.00 jika tidak ada kuliah. Semacam menjijikkan bagi seorang wanita. Semacam cewe ga punya aturan, kerjaannya tidur terus. Semacam enak banget ya jadi mba intan, kerjaannya nonton, tidur.
Jujur, siapa sih yang gak sakit telinga dan hatinya dikatain seperti itu? Apa karena saya yang terlalu sensitif, menganggap hal tersebut menyakitkan hati? Tapi menurut saya itu menyakitkan. Hampir semua penghuni asrama putri pernah berkata tersebut kepada saya. Bahkan ketua asrama pun yang notabene adalah laki-laki pernah mengatakan hal tersebut tentang saya.
Bolehkah saya memberi suatu pembelaan? Mba mba, mas. Di asrama ini saya ingin mencari ilmu akherot dan ilmu dunia di sini. Saya ingin jadi sarjana yang mubaleghot. Saya ingin akherot saya dapet, dunia saya dapet. Saya memiliki banyak fikiran dalam otak saya. Saya memiliki banyak beban dan tanggungan untuk diri saya sendiri. Saya tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk diri saya sendiri. Saya tahu kapan saya berjalan, kapan saya berhenti dan kapan saya melanjutkan dan selesaikan. Saya tahu batas kemampuan otak dan fisik saya. Saya tahu kapan badan saya menyuruh untuk "Stop Intan! Tarik nafas sejenak" atau "Intan, jangan terlalu banyak bermalas-malasan. Ayo jalan!".
Apakah saya salah jika saya berhenti untuk memberi tubuh ini istirahat? Apakah saya salah jika saya melanjutkan saat saya merasa harus bergerak? Tenang, saya faham waktunya. Saya tahu kok. Saya bisa atur waktunya. Tenang ini tak akan keblabasan ketika saya istirahat sementara. Semua mimpi dan target saya niscaya tercapai semua tahun depan. Apakah kalian memedulikan hal ini? Apakah kalian mau disalahkan jika saya sakit karena lebih memedulikan omongan kalian kalo saya tuh kerjaannya tidur dan santai-santai?
"Mba intan, nggak kuliah?" Tolong ya adik-adikku tersayang, kalo saya ada kuliah sayapun tahu waktunya dan saya bisa berangkat sendiri tanpa perlu ditanyain oleh kalian. Kita punya urusan masing-masing kan. "Alhamdulillah mba intan udah bangun." Waktu itu saya bangun siang karena kuliah saya dimulai jam 11.30 dan sampai sore. Rasanya saya ingin mbanting benda apapun dekat saya ketika mendengar perkataan itu. Kita itu berbeda. Kita nggak sama dan sayapun nggak pengen sama kaya kalian. Tolong. Hidup saya di sini dulu tenang dan menyenangkan.
Setiap orang memiliki urusannya masing-masing. Urusan satu orang akan berbeda dengan urusan orang lainnya. Masalah seseorang tak akan pernah sama dengan masalah milik orang lain. Tolong, urusilah masalah kalian sendiri. Saya tak pernah ingin ikut campur masalah kalian. Karena saya percaya, kalian sudah besar dan sudah dapat berfikir. Dan saya percaya tidak semua orang suka kalau masalah mereka diikutcampuri oleh orang lain? Tolong, saya hanya butuh space ini. Tolong buat saya nyaman berada di sini. Tolong jangan menyamakan urusan kalian yang masih kuliah full dengan saya yang hanya 8 SKS.
Saya soliter, saya akui. Saya butuh kesendirian. Jika saya ingin sendiri, saya tidak mau berinteraksi dengan siapapun. Jika saya berada di kamar saja dan tidak berbaur dengan kalian, lalu kalian menjudge saya sedang tidur. Sebegitu hinakah saya? So lame.
Saya menganggap kalian semua disini adalah adik saya. Saya nggak bisa nyinyirin balik ke kalian karena kesakithatian saya kepada kalian. Saya nggak tega. Karena kalo sekali saya ngomong, itu bisa jadi sangat menyakitkan. Jadi saya menjaga perasaan kalian. So tolong, hargai saya balik bisa?
Saya gak mau sakit hati karena ucapan kalian. Padahal saya berusaha menjaga perasaan kalian, tapi kenyataannya kalian tidak. Kenapa kalian semua terlalu berani kepada saya? Apa karena saya orangnya slengekan jadi kalian bebas mengatakan apa saja dan tidak memedulikan tentang bagaimana saya nantinya? Saya juga manusia seperti kalian.
Saya juga kuliah, saya punya jadwal, saya punya kegiatan, saya punya target, saya banyak beban. Tapi apakah kalian mau tahu? Sementara jika yang hanya kalian pedulikan adalah ketika saya tidur dan menonton film di laptop. Karena berarti saya lebih sering wasting time untuk hal tersebut. Padahal di sisi lain saya mengerjakan sesuatu. Tapi saya yakin anda tak pernah consider about it.
Saya nggak pengen mendo'akan jelek pada kalian. Karena orang yang sakit hati/merasa teraniaya, do'anya tak ada penghalang antara dirinya dengan Alloh. Jadi pasti terkabul. Daripada saya do'a jelek saya memilih untuk mendo'akan semua target saya di tahun 2013 dapat terlaksana dengan lancar dan tanpa hambatan.
Apakah saya harus sakit dulu supaya ada alasan untuk saya tidur lebih lama? Apa saya harus menunjukkan sakit hati saya dulu agar kalian menyadari hal tersebut? Saya sudah lama tak menangis karena omongan orang lain. Setelah saya mulai bisa memilih mana perkataan yang baik dan mana perkataan yang menyakitkan. Saya mulai dapat memilah-milahnya setelah saya sudah tak mendengar lagi perkataan kakak-kakak kandung perempuan saya yang menyakitkan hati. Dan sekarang, karena saya sudah tak tahan lagi dan jauh dari orang tua apalagi ibu, saya lemah lagi sekarang.
Saya selalu mendengarkan perkataan ibu, "Intan jaga sikapmu ya. Jaga perilaku, omongan jangan sampai menyakiti perasaan orang lain". Tapi yang terjadi adalah orang lain yang meremehkan saya. Menyepelekan perasaan saya. Dan saya akan selalu pegang perkataan orang tua saya. Karena apa yang kita tanam itulah yang kita tuai.
Mungkin kejadian ini menimpa saya karena saya mungkin pernah menyakiti hati orang lain tanpa saya sadari. Saya khilaf sekarang. Saya mau jaga omongan dan perilaku saya jangan sampai ada orang lain yang sakit hati karena saya. Dan mulai berhati-hati dalam bercanda.
Saya sering melihat kok anak asrama lain yang tidur. Tapi karena mereka sehabis pulang kuliah dan waktu tidurnya tidak selama saya, jadi mereka pengecualian. "Kalo mba intan kan gak kuliah tapi tidurnya lama". Memangnya ada yang salah ya dengan hal tersebut. Apakah hal tersebut mengganggu kalian?
Mungkin yang dominan terlihat dari saya adalah kebo, tukang tidur dan nonton film. Tapi asal kalian tahu, saya tidak hanya melakukan kegiatan lahan tersebut. Sayapun melakukan hal lain yang bermakna bagi diri saya. Bermakna bagi diri saya loh ya, kalo menurut kalian itu tidak bermakna bagi kalian, ya itu masalah kalian. Bukan masalah saya.
Saya hanya bisa diam, karena saya begitu menyayangi kalian sebagai adik-adik baru saya. Keluarga baru saya. Saya gak pengen merusak tali silaturahim kita yang sudah hampir erat ini. Jangan sampai karena saya, rusak ini semua. Saya nggak mau hal itu terjadi. Saya bingung mau curhat sama siapa, saya tidak tahu menceritakan hal ini sama siapa di asrama. Soalnya hampir semua penghuni asrama putri menjudge saya demikian. Saya merasa sendiri. Tidak ada yang bersama saya. Saya sepi.
Saya hampir merasa "home" disini. Setelah akhirnya kejadian ini memutarbalikkan itu semua. Segala yang sudah berbeda tak akan pernah lagi menjadi sama. Maafkan semua salah saya dan perkataan serta tindakan saya yang pernah menyakiti hati kalian. Maaf saya tak akan menjadi intan/mba intan yang dulu lagi.
Saya akan terus menjaga tali silaturahim kita kok tenang saja. Saya akan selalu menjaga perasaan dan kerukunan kita bersama. Saya berjanji, adek-adekku sayang.
Dari hal ini yang bisa saya petik adalah, saya jangan terlalu banyak bermalas-malasan. Sehabis ngaji subuh akan saya manfaatkan untuk lari pagi. Karena badan dan pipi saya seakan melebar dengan indah. Atau kegiatan apapun yang mendukung skripsi dan pencapaian target-target saya tahun 2013. Semoga itu bukan hanya sekedar rencana dan wacana.
Ya Alloh ada saja cobaan untuk menyelesaikan skripsi dan jadi mubaleghot. Hamba memohon bimbingan-Mu ya Alloh. Berikan saya kesabaran dan kebarokahan dalam menjalani ini semua. Dan semoga saya sukses mencapai semua mimpi, harapan dan target saya. Aamiiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar