Senin, 15 Oktober 2012

Bersatu Mengakhiri Paceklik Gelar

Kapan Indonesia juara AFF Cup?
Kapan Indonesia akan menjadi juara Piala Asia?
Kapan Indonesia akan masuk Piala Dunia?

Kalau lihat kalimat pembuka di atas rasanya kok kayak nuntut banget ya. Kayaknya Indonesia nggak punya prestasi apapun di bidang olahraga sepakbola ini. Bayangkan dengan lebih dari 237 juta jiwa penduduk Indonesia (data BPS sensus penduduk 2010), apa begitu susah mengumpulkan 11 orang bertalenta sepakbola hebat untuk berlaga di lapangan hijau? Selama ini cuma mendengar ribut-ributnya saja, kerusuhan supporternya, tapi kenapa tak pernah dengar prestasinya yang membanggakan?

Eits tunggu. Jangan pesimis dulu kawan. Indonesia mengalami krisis gelar di bidang olahraga sepakbola bukan karena tidak mumpuni untuk menjadi juara tapi lebih didasarkan pada ketidakmampuan kepengurusan organisasi persepakbolaan di Indonesia (wah panjang sekali hehe :)). Jadi bukan karena tidak ditemukannya 11 orang pemain (plus cadangan) yang pantas berlaga membela negara ya. Masalah yang tampak di permukaan adalah kisruh PSSI yang dianggap tidak becus mengurusi sepakbola Indonesia meskipun tonggak kepemimpinan sudah tak lagi dipegang Nurdin Halid, munculnya PSSI "bayangan" sebagai bentuk rasa tidak puas terhadap kinerja PSSI "resmi", kemelut ISL (Indonesia Super League) dan IPL (Indonesia Premiere League) yang menganggap masing-masing dirinya adalah liga yang sah. Dan masalah lain yang menimpa tim nasional sepakbola Indonesia. Klub-klub sepakbola lebih memilih untuk berada di ISL ketimbang di IPL (yang notabene merupakan liga resmi PSSI) karena dianggap lebih kompetitif. Padahal dalam peraturan PSSI, pemain yang tidak berlaga di IPL tidak dapat masuk sebagai anggota timnas Indonesia. Duh!

Padahal kalau kita tilik lebih dalam, masalah-masalah tersebut bukan alasan mengapa Indonesia krisis gelar. Masalah-masalah tersebut bukan hambatan Indonesia untuk menjadi juara Asia maupun juara dunia. Semua masalah itu bisa diatasi jika masing-masing pihak yang terkait mau membuka hati dan pikiran mereka untuk menerima pendapat, masukan, kritik serta saran yang membangun dari pihak lain. Membuat keputusan serta kebijakan yang tidak berlandaskan kesombongan dan sewenang-wenang. Membuat kebijakan yang memang   benar-benar bijak dan sesuai dengan hati nurani dan harapan banyak orang. Kalau dari atasnya baik, dari kepengurusan sudah baik, maka akan baik pula sampai bawah. Kita rakyat Indonesia nggak muluk-muluk kok. Bisa liat pertandingan yang aman, damai&kompetitif itu sangat menyenangkan buat kami. Tidak ada tawuran antar suporter, pemain dengan pemain, atau rasa ketidakpuasan dengan keputusan wasit yang membuat para pemain memukuli wasit.

Pemain-pemain yang dimiliki Indonesia pun tak kalah bertalenta. Bahkan kalau saya boleh bilang, pemain yang dimiliki Indonesia sekarang sangat berkualitas dan memiliki talenta tinggi dalam sepakbola. Apalagi pemain under-23 yang merupakan anak muda harapan bangsa untuk meraih juara di bidang sepakbola. Katakanlah Gunawan Dwi Cahyo, Okto Maniani, Andik Vermansyah, Titus Bonai, Kurnia Meiga, dan lain-lain. Mereka muda, bersemangat, lincah, gesit dan memiliki skill dalam bermain bola.


Andik Vermansyah


Berbicara mengenai timnas U-23, siapa yang tak kenal Andik Vermansyah. Pemain kelahiran tahun 1991 ini merupakan salah satu andalan timnas U-23. Kelincahannya dalam menggiring bola, keahliannya memainkan bola dan memasukkannya ke gawang merupakan alasan kenapa banyak pemain bola lain yang menyegani dia. Bahkan seorang David Beckham pun pernah mentackling dia gara-gara pergerakannya dianggap membahayakan ketika Timnas bertemu dengan LA Galaxy 30 November 2011 lalu di stadion GBK.

David Beckham melakukan tackling terhadap Andik.

Saya baru tahu kalau Andik baru-baru ini berlatih bersama tim Major League Soccer kebanggaan ibukota America yaitu D.C. United, setelah melihat videonya di youtube channel VOA Indonesia. Selama 2 minggu Andik berada di Washington D.C. dan meningkatkan skillnya dalam bermain bola.
Lihat video youtube "Andik Vermansyah Latihan di D.C. United" (liputan dari VOA Indonesia, 11 Oktober 2012) di sini:
http://www.youtube.com/watch?v=RmfZxgz-8os&feature=em-uploademail-new

Timnas U-23 sendiri bukannya tanpa prestasi. Menjadi runner-up di final Sea Games 2011, yang selama 10 tahun terakhir Indonesia tidak pernah masuk final Sea Games. Walaupun akhirnya kalah dari Malaysia, ini sudah membuktikan bahwa timnas memiliki kualitas yang bagus dan juga masih perlu meningkatkan kemampuannya dalam bermain bola. Serta mampu untuk mengontrol diri sendiri dari rasa emosi, karena mereka masih muda jadi masih suka "meledak-ledak". Tidak hanya memiliki skill individu yang bagus, tetapi juga kerjasama dalam tim untuk bahu-membahu menghadapi lawan seberat apapun.

Jujur saya sebagai rakyat Indonesia sangat bangga terhadap Andik, Okto, dan semua anggota timnas. Kami yakin kalian akan mampu membawa Indonesia meraih juara. Kami mencintai sepakbola dan kami akan selalu mendukung kalian apapun yang terjadi. Hormat kami untuk bendera merah putih dan kalian para pahlawan yang berjuang dengan skill, keringat dan darah di lapangan hijau.

Untuk kejuaraan sepakbola yang akan diadakan dalam waktu dekat ini adalah Piala Suzuki AFF Cup 2012 di bulan November. Jadikan momentum Piala Suzuki AFF Cup 2012 sebagai  kesempatan kita untuk pertama kalinya meraih posisi juara 1. Buat kami bangga dan bercucuran air mata haru ketika lagu kebangsaan Indonesia dikumandangkan atas kemenangan dan keberhasilan timnas Indonesia. Mari bersatu mengakhiri paceklik gelar. Kita bisa jika kita yakin kita mampu.

Dukungan seluruh rakyat Indonesia adalah untuk kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar