Rabu, 26 Februari 2020

Am I a Bad Mom?

Seringkali
Kalau lagi marah sama anak, kalau meninggikan suara ke anak, hati langsung berasa sedih. Langsung merasa gagal jadi seorang ibu.

Ya ampun. Ibu macam apa aku ini. Anak ini tidak salah apapun. Kenapa aku harus memberikan standar yang terlalu tinggi untuknya? Kalau dia tidak mencapai pencapaian yang aku inginkan, maka aku akan langsung marah. "Ih gimana sih! Kayak gini doang ga bisa!"

Mungkin kalau anakku sudah bisa bicara dengan jelas, dia akan bilang "Maafkan aku ibu. Aku tidak tahu bagaimana yang seharusnya. Aku masih suka menjatuhkan minumanku. Sehingga lantai menjadi kotor dan berujung engkau marah. Maafkan aku suka kabur saat kau ingin ganti popokku."

Ternyata memang I'm the bad one.

Huhuu makin sedih

Kamis, 07 November 2019

Berlainan

Ketika semua asa hendak dipersatukan
Ketika setiap keinginan selalu minta diwujudkan
Disitulah muncul ketidakseimbangan

Pasti akan muncul konflik
Chaos
Perdebatan

Karena apa?
Karena kita berlainan

Terlalu berbeda
Di setiap kata
Di setiap hasil ide dan rasa

Di setiap pendapat
Di setiap bertanggap

Hingga tak bertemu titik ujung itu
Sehingga kembali memutar di benang rumit itu

Dan tidak akan pernah selesai

Penolakan
Ketidaksetujuan
Ketidaksepakatan

Pendiaman
Pengacuhan
Keputusan untuk menyimpan sendiri semua rasa dalam hati

Karena rasa ini tidak boleh diucapkan
Disampaikan

Harus dipendam

Setiap pelarangan itu

Dari setiap kaidah yang harus dipatuhi itu

Tersimpan terlalu banyak rasa yang menunggu diungkapkan
Berujung pada rintikkan air mata
Penyesalan

Kemudian berubah menjadi penerimaan

Lalu kemudian bersyukur kepada Tuhan

Tapi kemudian hati ini sakit
Resah


Apa yang dibayangkan hanya jadi mimpi belaka
Yang tidak akan pernah jadi realita

Memang tidak akan pernah bertemu
Titik itu

Apakah aku akan berusaha menemukannya

Aku pun tidak tahu

Kita lihat sampai kapan aku bisa bertahan

Kita lihat sampai kapan Tuhan mau berkehendak kami akan bertahan

Jumat, 31 Oktober 2014

Ajib Tuh Nenek

Lama banget ga apdet blog. Sibuk bingits juga enggak tapi yg namanya mau ngeblog emang bener2 harus nyiptain waktu khusus. Heheww

Nah berhubung gue punya sesuatu yang dipost, jadi mau gue ceritain nih dimarih.

Kejadian bermula .... Caeilaah resmi amat. Waktu itu gue mau pulang. Dan ketika gue duduk manis di angkot dengan aura terurai chantyyiiik chantyiiik chantyiik cantiiik, gue ngeliat seorang nenek gahol duduk depan gue di angkot yang sama. Kegaholannya ngalahin Nicky Minaj yang musti operasi sana sini biar ekseys. Nenek ini mah ga usah operasi buat menarik perhatian gue sebagai pengguna angkot yang sama. Langsung dong gue tetiba jadi paparazzi dadakan motoin doi diam-diam. Nenek ini, pake kerudung. Bajunya panjang muslimah sekali. Subhanalloh yah sesuatu. Eits tapiiiih, doi pake rok mini.

Aaaarrrghhhhh......

Ketika gue liat itu, huanjaaaaasssss. Whaddafaka on your mind, grandma? Mau tampil muslimah sekaligus seksi dalam waktu yang bersamaan.
Syummmmpeee itu greget bangeeet.

Yang terlintas di pikiran gue saat itu adalah "ni nenek nenek ngapain sih tampil gitu. Maksud diaa apa coba. Apa karna waktu itu musim kering ga ada air, jadi rok panjang/celana panjang doi abis semua belum kecuci? Apa anak2nya ngebiarin aja pas ngeliat doi keluar rumah pake baju gitu? Apa dia punya sesuatu/maksud lain dengan penampilan kayak gitu?"

Hhhhh. Entahlah. Gue kan cuma bisa ngeliat dari luar. Cuma bisa meraba-raba tanpa tau aslinya gimana. Dan gue cuma kayak orang Indonesia pada umumnya yang hanya bisa KOMENTARRR....

Well, semoga doi segera dapet hidayah yee. Semoga segera dapet pencerahan kalo berpakaian kayak gitu ga sesuai syariat ya neeek. Walopun gaya baju nenek itu bisa ngalahin fenomena jilboobs. Tapi ya kurang pas ajah gittuuh. Dan buat pembaca, jangan dicontoh yaaah.

Nek, lo heits bingitz asleeeii.